Tampilkan postingan dengan label Komputer Jaringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komputer Jaringan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Maret 2012

Menggabungkan 2 Router Dalam Satu Jaringan

Kalau menggunakan satu router dalam sebuah jaringan mungkin hal yang sudah biasa dilakukan, tetapi untuk menggabungkan 2 router dalam satu jaringan apakah bisa?
Untuk apa menggabungkan 2 router dalam sebuah jaringan, jawabnya untuk jaga-jaga, bila kita pengusaha warnet, atau kantor, dan kita dalam kondisi harus setiap saat online maka diperlukan 2 ISP (Provider) satu provider mewakili satu Router berarti kita harus membutuhkan 2 Router, tujuannya :
  1. Bila salah satu ISP (Provider) down atau bermasalah, maka ISP (Provider) tetap bekerja, sehingga Jaringan kita tidak terhenti beroperasi.
  2. Dengan menggabungkan 2 Router dengan masing-masing Router dalam satu jaringan, maka pemakaian internet lebih cepat, karena tidak dibebankan pada satu router saja.
Untuk mejawab pertanyaan diatas, apakah bisa 2 router digabungkan dalam sebuah jaringan, jawabnya bisa ;
Caranya :
  • DHCP Dinonaktifkan
  • Bila Router 1 anda menggunakan IP 192.168.1.1 maka setting Router ke dua anda dengan IP. 192.168.1.2
  • Buka Network Network Conection, pada Local Area Conection klik kanan mouse kemudian klik Properties
  • Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian klik Properties
  • Centrang Use the “following IP address” dan isikan IP adress komputer seperti contoh gambar dibawah ini

  • Untuk IP adress komputer dan komputer Client harus mulai dari 192.168.1.3 sampai seterusnya.
  • Untuk Gatway, masukkan nomor IP Router 1 yaitu 192.168.1.1
  • Masukkan Nomor IP DNS.
  • Agar Gatway Router ke 2 di aktifkan pada jaringan, klik “Advanced
  • Klik “Add” kemudian masukkan IP Adress Router ke 2 yaitu 192.168.1.2 kemudian klik “add” seperti gambar dibawah ini.

  • Setelah itu klik DNS, maka akan tampil 2 DNS pada router pertama, untuk menambahkan DNS untuk Router yang ke dua, klik “Add” kemudian masukkan no IP DNS pertama dari Router ke 2, kemudian klik “add“, ulangi sekali lagi untuk memasukkan IP DNS kedua dari router ke 2.

  • kemudian klik “Ok’, lalu klik “Ok” sekali lagi, kemudian klik “Close“untuk keluar dari setting Network.
  • Lakukan setting Network pada komputer lainnya dengan cara yang sama, yang berbeda adalah IP adressnya, jangan ada yang sama mulai dari 192.168.1.4 dst.
Dua Router dan 2 ISP (Provider) akan dapat bekerja dalam satu jaringan anda dan sekaligus dapat saling sharing Printer dan dokumen

Melihat Komputer Client

Remote Desktop 2.0
Dengan menggunakan Remote Desktop, anda dapat melihat apa yang dikerjakan oleh komputer client, sepertihalnya sebuah monitor yang dapat melihat CCTV pada monitor, dimana segala kegiatan komputer Client dapat anda lihat melalui komputer host (Server), selain itu anda dapat mengakses komputer Client tersebut seperti mengakses komputer anda sendiri.

Program ini dapat bekerja pada jaringan LAN atau Wireless dengan system 1 server atau komputer admin sebagai kontrol dan yang lainnya adalah komputer Client.
Cara Pengoperasian
  1. Terlebih dahulu Download Programnya
  2. Ekstrak kedalam sebuah folder
  3. Jalankan program rd2.exe
  4. Ketik nama komputer Client atau IP Adress Komputer Client, lalu klik Single Show atau Live Show, maka komputer client akan tampil pada monitor komputer anda.
  5. Untuk menghentikan remote komputer Tekan tombol keyboar Alt+F4
Nama File : rd2.zip
File Size : 462KB
Lisensi   : Freeware
OS        : Windows 2003, XP, 2000, 98, Me, NT
Download kalau tidak bisa silahkan download di sini
Lain kali kita akan bahas gimana cara meremote komputer, mematikan komputer, merestart komputer, dan melihat tampilan Monitor komputer melalui Handpon (Itupun kalau anda2 menyukainya)

Cara membagi bandwidth client Komputer tanpa software

Daya signal frekwensi internet, dimana Setiap Komputer dalam menggunakan atau terhubung dengan internet oleh provider akan diberikan kapasitas Bandwith contohnya : 64 kb/s atau 512 Kb/s dst.
Untuk pemakaian bisnis seperti Perkantoran dan Warnet, perlu dibuat pembagian Bandwith, agar setiap komputer yang terhubung dengan internet dalam satu jaringan memilik bagian yang sama besar. Bila tidak ada pengaturan Bandwith maka dalam sebuah jaringan siapa yang lebih dahulu memakai komputer dan melakukan download software yang kapasitas besar, maka sebahagian besar Bandwith akan ter arah ke kumputer tersebut, sementara komputer lain speed internetnya akan melambat bahkan mungkin tidak dapat browsing internet.
Ada dua Cara untuk mengontrol Bandwith antara lain :
1. Setting pada OS
2. Dengan Menggunakan Software Kontrol Bandwith
Yang akan di bahas di sini adalah membagi Bandwith untuk Client Komputer tanpa menggunakan Software
Cara nya adalah sebagai berikut:
  1. Klik start ==> run
  2. Lalu ketik gpedit.msc, Kemudian setelah itu keluar kotak “Group Policy”
  3. Di “ Computer Configuration “, Pilih “Administrative Templates“
  4. Lalu pilih “ Network “
  5. Klik pada “QoS Packet Scheduler “
  6. Setelah itu Pilih Pada “ Limit reservable Bandwidth “
  7. Pilih dari “ Not Configured “ menjadi “ Enable “
  8. Setelah itu Pada tabel bawah pada tulisan “ Bandwidth Limit % “ Ubah Dari “20” Menjadi “80 atau 20”, Lalu “Apply” , “ OK “. setting ini tergantung dari jumlah komputer, jika kita mau setting setiap komputer dapet bandwith 10% maka kita tinggal masukan angka 90%, bila setiap komputer ingin kita set dapat 20% maka tinggal kita masukan angka 80%.
Semoga Bermanfaat

Kamis, 12 Januari 2012

Tools untuk Monitoring jaringan LAN dengan Networkactiv PIAFCTM

Pada kesempatan kali ini saya berusaha sedikit mengulas tentang tools untuk monitoring jaringan LAN/Internet anda.
NetworkActiv PIAFCTM is a network data capturing utility that provides both packet capturing and HTTP (Web) based file capturing. This can allow you to see the data coming in from- and going out to- your computer, such as instant messages, e-mails, and Web pages. With the built-in HTTP file decoding system, you can capture and save Web page files that are transferred (which happens when you load a page). These files can include the HTML and other text, as well as the pictures and flash videos. PIAFCTM is stand-alone and does not require any third-party components.
Saya menggunakan NetworkActiv PIAFCTM  http://www.networkactiv.com/PIAFCTM.html, kemudahan dari software ini adalah installasi yang tidak sulit dan proses monitoring yang sangat real time.
jika kita lihat disini ada 4 macam cara monitoring:
1.Monitoring Packet mode
2. Monitoring file Mode

3.Monitoring Graphical paket mode

4. Monitoring Statistic mode

Dengan tools ini mudah2an dapat membantu rekan administrator jaringan sekalian untuk membantu analisa  jaringannya, mulai dari From IP to IP, From Port to Port dan besarnya paket yang dikirimkan.

Cara Buat Antena WajanBolic


Ni artikel sebetulnya sudah banyak yang mengupas, mengulas dan meng-copas, termasuk teman saya mantan dedengkot Orari juga seneng experimen bikin antena keq gini, juga Pak Lurah client saya yg punya usaha sampingan bengkel las malah dapat orderan dari ISP buat nglobangin puluhan Wajan dan merangkai pralonnya. Well…, mari kita bagi-bagi info buat yang belum tahu apa sih antena WajanBolic/ penggorengan itu dan gimana sih buatnya..? Ini artikel saya copasin aja yah… habis gak banyak waktu buat nulis dan foto-foto boss yg penting niatnya sebar-sebar ilmu… Well… biarkan gambar yang bercerita yak… Lanjuuut…
  • Siapkan material yang dibutuhkan USB WLAN, wajan / penggorengan, pipa pralon 3″, pipa pralon 1.25″ dan dop pralon, kabel USB yang di perpanjang dan USB Extender jika di perlukan.
Material Wajanbolic e-goen
Material Wajanbolic
  • Lubangi wajan, siapkan dop pralon 3″ dan dop pralon 1.25″ yang di bor di tengahkan. Kemudian baut dop pralon 3″ ke dasar wajan.
Wajan untuk wajanbolic
Wajan untuk wajanbolic
  • Wajan tampak belakang sesudah di bautkan dop pralon di muka wajan.
Wajan tampak belakang
Wajan tampak belakang
  • Siapkan USB WLAN. Tutup USB WLAN dengan karet untuk melindungi USB WLAN dari hujan.
USB WLAN
USB WLAN
  • Masukan karet pelindung ke USB WLAN.
USB WLAN dalam lindungan karet
USB WLAN dalam lindungan karet
  • masukan USB WLAN yang dilindungi karet ke pralon 1.25″ sebagai dudukan. Posisikan USB WLAN sekitar 5.3 cm dari ujung pralon yang paling jauh dari wajan.
USB WLAN pada pralon 1.25"
USB WLAN pada pralon 1.25″
  • USB WLAN pada pralon, tampak dari sudut lain.
USB WLAN dalam pralon 1.25"
USB WLAN dalam pralon 1.25″
  • Dop untuk di letakan di ujung pralon 3″. Semua dinding dop pralon ditutup dengan lakban aluminium. Kombinasi dop pralon yang di lapisi lakban alumunium dan pralon yang ditutupi kalban aluminium sebetulnya menjadi konstruksi antenna kaleng. Di ambil foto dari muka.
dop pralon  3"
dop pralon 3″
  • Tutup pralon untuk diletakan di ujung pralon. Di ambil foto dari belakang.
Dop pralon 3" dari belakang
Dop pralon 3″ dari belakang
  • Pralon 3″ dilapis lakban aluminium sepanjang 20cm, tidak sampai ujung. Sisakan beberapa sentimeter yang dihitung dari fokus wajan. Lubangi wajan sekitar 5.3 cm dari ujung, untuk connector USB WLAN.
Pralon 3"
Pralon 3″
  • USB WLAN sudah dimasukan ke pralon. USB WLAN keluar pada jarak sekitar 5.3 cm dari ujung pralon.
USB dalam pralon 3"
USB dalam pralon 3″

pralon 3" dari sudut 2
pralon 3″ dari sudut 2
  • Masukan dop pralon 3″.
pralon 3" ditutup tampak samping
pralon 3″ ditutup tampak samping

Pralon 3" ditutup tampak muka
Pralon 3″ ditutup tampak muka
.Masukan pralon 3″ ke tutup pralon 3″ yang sudah di baut ke wajan.
Pralon 3" di Wajanbolic
Pralon 3″ di Wajanbolic
  • WajanBolic dah selesai. Sambungkan kabel USB yang sudah di perpanjang dengan kabel UTP. Wajanbolic siap digunakan.
Wajanbolic e-goen
WajanbolicSumber : opensource.telkomspeedy.com/wiki

Jumat, 06 Januari 2012

Setting Wifi dengan AP Wireless Router Linksys dengan Telkom Speedy

http://img267.imageshack.us/img267/7619/linksyswrt54g.jpg
Hardware
1. LinkSys WRT54G
2. Modem TP-LINK
3. Laptop
alur koneksi : KONEKSI SPEEDY –> MODEM TP-LINK –> Wireless Router LINKSYS –> WIRELESS DEVICE (Computer Client)
Konfigurasi Software
1. Setting modem TP-LINK
Colok kabel ke port LAN modem.
Ketik http://192.168.1.1 pada web browser.
(Kalau Anda menginstal XAMPP ataupun Appserver, silahkan dinonaktifkan terlebih dahulu)
Login dengan admin, password: admin
Settingan dari speedy tidak perlu di ubah, hanya saja matikan DHCP server.
DNS sudah diisikan lebih dulu oleh teknisi speedy. Biasanya : 202.134.1.10 dan 202.134.0.155
Catat 2 alamat DNS tersebut. DNS ini akan digunakan pada router nantinya.

2. Settingan di router linksys

Colok kabel ke salah satu dari empat port LAN.
Ketik http://192.168.1.1 pada web browser
Default, Jika setting username belum di ubah…
Username : kosongkan saja
Password : admin
Di menu BASIC SETUP
Pilih static IP
Internet IP Address: 192.168.1.10 (Ini adalah IP Linksys yang dikenali oleh si modem)
Subnet Mask: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.1.1 (Ini adalah gateway dari si modem, port perantara yang terhubung ke jalur speedy)
Static DNS 1: 202.134.1.10 (Sesuai setingan dari speedy)
Static DNS 2: 202.134.0.155 (Sesuai setingan dari speedy)
Local IP Address: 192.168.2.1 (ini adalah IP Wireless-LAN dari si router Linksys, yang dikenali oleh computer client)
Subnet Mask: 255.255.255.0
Tekan apply, kemudian continue
Keterangan tambahan:
Jika mengetikkan http://192.168.1.10 hasilnya akan sama dengan 192.168.2.1, karena kedua nya adalah alamat IP dari si router, untuk konfigurasi.
DHCP Server: Enable
Starting IP Address: 192.168.2.100 (IP device, semisal laptop anda yang akan diberikan IP ketika terdeteksi oleh router Linksys)
Maximum Number of DHCP Users: 10 (isi dengan jumlah client yang di inginkan)
Client Lease Time : 0 minutes (0 means one day)
WINS : 0.0.0.0
Tekan apply, kemudian continue.
Di menu WIRELESS >>>Basic Wireless Settings
Network Mode: Mixed
Network Name (SSID): ADAbisnis Hotspot (sesuai keinginan anda)
Radio Band: auto
Wide Channel: auto
Standard Channel: auto
Wireless SSID Broadcast: Enable
Tekan apply, kemudian continue
SECURITY
Jika ingin menggunakan password untuk koneksi:
Wireless -> Wireless Security -> Enabled
Pilih WEP, WPA, dst
Isi passphrase. Pada WEP, key akan di generate, pilih saja Key 1. Kemudian gunakanlah key tersebut pada computer client.
Ini digunakan untuk memproteksi internet anda dari pencolong koneksi.
Tekan apply, kemudian continue.
3. Hubungkan Semua Devicenya
Konfigurasi Hardware
Alur koneksi:
KONEKSI SPEEDY –> MODEM TP-LINK –> Wireless Router LINKSYS –> WIRELESS DEVICE (Computer Client)
Keterangan:
Koneksi speedy ke modem menggunakan kabel telpon melalui splitter.
Kokeksi modem ke linksys menggunakan kabel biru standard (RJ-45, kabel jaringan LAN).
Koneksi linksys ke laptop, secara wireless, tidak perlu kabel.
4. Testing
Dari command prompt
Ping 192.168.1.1
Jika ada reply, berarti modem bisa diconfigurasi secara wireless
Ping 192.168.1.10
Atau
Ping 192.168.2.1
Jika ada reply, berarti wireless router bisa dikonfigurasi secara wireless.
Ping www.google.com
Jika ada reply berarti anda sudah siap nyebur ke dunia maya!

Kamis, 05 Januari 2012

Jaringan komputer

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1]
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

 

Sejarah

ini model Distributed Processing
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik di tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan di tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]
Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) di tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer di tahun 1992.[5] Dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan di tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]

[sunting] Klasifikasi

Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Coaxial Cable).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]


  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan Berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]

    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]


Cara Share Internet dengan Router

Saya akan menuliskan cara share internet kabel, contohnya fastnet, indosat im2, dsb.
ada 2 cara untuk share internet kabel.
1. dengan build in router
2. dengan server
3. banyak variasi dari ke 2 cara di atas
cara untuk bagi koneksi internet kabel dengan 2 LAN card (dengan server) lihat disini
Saat ini saya akan menuliskan cara share internet kabel via router
Cara ini diperuntukan untuk pemula dan saya harap dapat membantu untuk share koneksi internet dengan cara yang semudah mungkin.

Cara share internet dengan router
ada 2 skema untuk share internet dengan router
1. cable modem + switch + router (semua sudah ada dalam 1 alat)
2. cable modem –> switch + router (modem tidak dilengkapi dengan router + switch)
cara 1:
alat yang di butuhkan
- 1 buah cable modem gateway switch router, contoh : Wireless-G Cable Gateway WCG200
- 4 kabel LAN (RJ45) yang di Straight, panjangnya bisa di sesuaikan dengan jarak modem ke router dan jarak router ke komputer.
Wireless-G Cable Gateway WCG200
pasang jaringan anda :
1. Hubungkan kable tv
2. Hubungkan power
3. Sambungkan port ke LAN card yang ada di komputer.
configurasi hampir sama dengan nomor 2
cara 2:
alat yang di butuhkan
- 1 buah cable modem (contoh: Cable Modem with USB and Ethernet Connections BEFCMU10)
- 1 buah switch router 4 port (contoh: Wireless-G Broadband Router WRT54G)
- 5 kable LAN (RJ45) yang di Straight, panjangnya bisa di sesuaikan dengan jarak modem ke router dan jarak router ke komputer.

Bagan jaringan

skema
pasang jaringan anda :
1. Hubungkan kable tv ke cable modem
2. Hubungkan power
3. Hubungkan kabel LAN (RJ45) dari cable modem ke router sesuai gambar
4. Sambungkan port ke LAN card yang ada di komputer.
selesai untuk pasang jaringannya. dengan settingan standar biasanya jaringan internal (jaringan rumah yg tidak konek ke internet) sudah bisa jalan, untuk wirelessnya bisa langsung di detect, biasanya SSID = linksys. ini masih untuk internal di dalam rumah, belum untuk internetnya ya.
Konfigurasi standar tidak bisa langsung konek ke internet, ini karena kebanyakan ISP mendetek MAC tiap LAN card. jadi harus clone MAC LAN card nya dulu baru internetnya bisa jalan.
Berikut ini adalah konfigurasi router, secara keseluruhan ini adalah konfigurasi default dari router. Yang tidak default hanya pada bagian clone MAC address (supaya bisa share internetnya).
Configurasi router

buka web browser anda (bisa Internet Explorer atau firefox atau browser yang lain) masukan address router http://192.168.1.1 , kalau error, coba masukan http://192.168.0.1
username: none(kosong), password: admin
configurasi linksys
A. Setup – MAC Address Clone
Enable -> masukan MAC LAN card/USB komputer pertama yang di pakai untuk internet (pastikan pertama kali anda mengunakan LAN card atau USB).
Note : untuk mudahnya browse configurasi router ini dengan komputer pertama yang terhubung ke internet. jadi tinggal ‘Clone Your PC MAC’. (hanya bisa dilakukan bila konek ke internet pertama kali melalui LAN card, bila memakai USB anda harus memasukan MAC address USB tersebut secara manual)
kenapa MAC perlu di clone? karena beberapa ISP mencatat MAC LAN card yang di pakai untuk terhubung ke internet. kalau MAC nya tidak di clone maka MAC nya akan lain dengan yang tercatat oleh ISP sehingga tidak akan mendapatkan IP dari DHCP server. karena di anggap berbeda.
B. Setup – Basic Setup
Internet Setup
pilih yang Automatic Configuration – DHCP,
Network Setup
Router IP 192.168.1.1
Network Address Server Settings (DHCP)
router ip
dhcp
C. Wireless – Basic Wireless Settings
Wireless Network
Wireless Network Mode : mixed
Wireless Network Name (SSID) : network name yang mau di pakai untuk jaringan WLAN(Wireless LAN) anda, contoh SSID: mywlantest
Wireless Channel: channel yang mau dipakai WLAN anda, default saja dulu
Wireless SSID Broadcast : network namenya di sebarkan atau tidak, untuk sementara di enabled saja dulu (recomended :setelah bisa konek dengan sukses sebaiknya di disable agar tetangga anda tidak mendeteksi network anda)

D. Wireless – Wireless Security

Security Mode : disabled (recomended pake WPA seandainya jaringan anda sudah jalan).
Konfigurasi Komputer Anda
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
Klik kanan -> Properties (pada Local Area Connection)
pada Tab -> general
cari This connection use the following items -> Internet Protocol [TCP/IP]
klik properties -> pada tab general pilih obtain an iP address automaticaly
note : artinya IP didapat dari DHCP server, yaitu router WRT54G.
note: cara setting bisa di lihat di internet atau di buka manual. ini adalah settingan standar supaya jaringan terbentuk dan bisa sharing internet. settingan kebanyakan DHCP. Kalau sudah bisa maka bisa di coba2 settingan yang lain, contohnya static ip, WPA key untuk WLAN, dsb.
Ringkasan konfigurasi Router :
semua configurasi/settingan router hampir sama, hanya ada perbedaan sedikit atau perbedaan letak saja.
biasanya yang standar
router setting
alamat webnya http://192.168.1.1 atau http://192.168.0.1
username, password tergantung tipe nya
Mac clone : clone MAC komputer yang pernah di pakai ke internet.
Internet Setup : Automatic Configuration – DHCP,
Network Setup
Router IP 192.168.1.1
Network Address Server Settings (DHCP)
Wireless Network
default
Wireless Security
default
kenapa saya pakai linksys untuk contoh? karena gambarnya saya dapat dengan mudah ^^, tinggal edit sedikit utk kasih tau letak kabel dan colokan power dan kabel tv nya. untuk modem, biasanya tidak butuh konfigurasi macam2.
untuk konfigurasi router yang agak merepotkan “kalau” belum pernah mencoba, kalau sudah mencoba dijamin mau configurasi router yang manapun pasti bisa (untuk config standarnya loh)
untuk modem saya memakai askey modem yang paket dari indosat m2. untuk wireless router saya memakai linksys dan juga 3com.

Rabu, 04 Januari 2012

Jaringan Wireless



Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.

Wireless LAN
Wireless Local Area Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless, chanel frekuensi serta SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device.

Mode Pada Wireless LAN
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan infrastruktur. Komunikasi Add Hock adalah sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop dengan menggunakan media wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan hubungan komunikasi point to multi point pada jaringan LAN konvensional. Masing-masing PC atau Laptop yang akan dihubungkan dengan mode add hock ini harus mempunyai SSID sebagai identitas dari PC yang akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Pada komunikasi Add hock, tidak memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan. Masing-masing host hanya harus memiliki transceiver serta receiver wireless untuk bisa berkomunikasi secara langsung.
Mode yang kedua adalah infrastruktur, dimana jaringan ini diperlukan sebuah akses point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Keberadaan access point dimaksudkan untuk mentransmisikan data pada PC untuk jangkauan tertentu pada suatu area/wilayah. Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point pada titik-titik tertentu untuk memperluas jangkauannya.
Wireless LAN diperlukan ketika sebuah LAN konvensional tidak lagi bisa dikembangkan karena alasan tertentu, misal, sulitnya pengembangan model LAN konvensional karena keterbatasan tempat, ruang dan hal lainnya.

Komponen pada WLAN
Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan, yaitu :
  1. Access Point
Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
  1. Wireless LAN Interface
Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
  1. Mobile/Desktop PC
Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
  1. Antena External, digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Pada WLAN
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membangun WLAN, seperti :
  1. Seberapa besar jaringan WLAN akan dibangun. Dalam hal ini, adalah melihat kebutuhan akan jaringan yang akan dibangun nantinya. Jangan sampai pembangunan WLAN memakan biaya yang besar, sementara penggunaannya hanya terbatas untuk beberapa client saja. Meski bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang, akan tetapi akan jauh lebih bijak jika hanya untuk menghubungkan beberapa PC/Laptop menggunakan media komunikasi Add Hock (peer to peer)
  2. Sistem keamanan. Sistem keamanan ini penting dalam sebuah jaringan WLAN. Sebab WLAN merupakan sebuah jaringan yang rentan terhadap serangan dari luar karena komunikasinya menggunakan sinyal radio/gelombang yang bisa ditangkap oleh client ‘x’ pada area-area tertentu. Sistem keamanan ini penting karena jalur komunikasi data bisa saja berisi data-data rahasia dan penting, sehingga orang tidak bisa masuk kecuali melalui ijin akses yang telah distandarkan.
  3. Koneksi yang akan dikembangkan. Meskipun secara umum, akses point mampu menampung hingga ratusan klien dibawahnya, akan tetapi secara prosedur, para vendor penyedia piranti akses point merekomendasikan belasan hingga 40-an client yang boleh terhubung dalam sebuah layanan WLAN. Hal ini berpengaruh pada tingkat kecepatan dan pembagian hak akses pada jaringan yang tersedia.

Sekilas tentang Network Operating System (NOS)
NOS adalah sistem operasi yang ditujukan untuk penanganan jaringan secara khusus. Fungsinya secara keseluruhan berisi tentang pengaturan dan manajemen jaringan. Berbeda dengan sistem operasi biasa pada umumnya, NOS biasanya dipergunakan untuk sebuah komputer server yang bertugas untuk melayani permintaan komunikasi data dari client (user). Istilah NOS (Network Operating System) berkembang dan populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal 1990-an.
Beberapa Sistem Operasi yang digunakan sebagai penyedia layanan khusus jaringan diantaranya adalah : Microsoft MS-NET, Microsoft LAN Manager, Novell NetWare, Microsoft Windows NT Server, GNU/Linux, Banyan VINES serta beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

Macam-Macam Antena


ilustrasi by google
ilustrasi by google
Sekarang ini saya sedang mencoba belajar tentang jaringan nirkabel dan salah satu komponen yang mesti kita pahami diantaranya adalah antena.
Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.

· Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

· Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.

· Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Type Antena
1. Antena Omnidirectional


Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni
2. Antena Grid
Contoh antena grid
Contoh antena grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
- Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
- Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Contoh antena parabolic

Pola radiasi dari antena Parabolik


Kelebihan antenna parabola
  • Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
  • Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
  • Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
  • Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
  • Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
  • Membutuhkan lebih banyak LNBF
  • Channel yang diterima lebih sedikit
4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Pola radiasi dari antena Sektoral
Artikel ini dibuat dari berbagai sumber,dan saya coba definisikan,mudah mudahan artikel ini dapat bermanfaat buat para pembaca.

Rabu, 07 Desember 2011

Cara Pasang dan Setting Wireless Mikrotik Point to Point jangkauan 40 KM


Dengan Wireless Mikrotik dan Mini Pci ubiquity XR5 atau XR2 anda bisa share Point to Point hingga 40 KM lebih,di sini saya menggunakn Mini Pci XR5 karena tinggkat interfensi yang rendah dengan Band 5.8 Ghz …Ok peralatan yang di butuhkan:

--Dua bijik Wireless Board Mikrotik RB 411 ,seperti gambar di bawah:


--Mini PCI Ubiquity XR5 dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Out Door Box (TiBox) dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Adaptor 24 Volt dua bijik,dan POE dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Pigtail MMCX dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Cable gland dua bijik ,dan Ring out door box dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Jumper Connector N Name to N male dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--Antenna Grid Kenbotong 5.8 Ghz dua bijik,seperti gambar di bawah ini:

--3M Rubber Tape,seperti gambar di bawah ini:

--Kabel STP secukupnya,seperti gambar di bawah ini:

--Pasang Wireless Mikrotik RB 411 ke Box Outdoor,seperti gambar di bawah ini:

--Selanjutnya Pasang Mini PCI XR5 ke Wireless Mikrotik RB411 dan Pigtail MMCX seperti gambar di bawah ini:

--Selanjutnya pasang antenna grid kenbotong,seperti gambar di bawah ini:

--Periksa kaki antenna grid ,jgn sampai terbalik,seperti gambar di bawah ini:

--Setelah itu pasang antenna grid ke tower dan nyalakan Wireless Mikrotik nya,dan buka winbox,set untuk Access Point seperti gambar di bawah ini:

--Selanjutnya Pasang Wireless Mikrotik Client di tower,kemudian set di winbox seperti gambar di bawah ini,saya menggunakan bridge:

--Tx powernya default aja,seperti gambar di bawah ini:

--Kemudian Scan Access pointnya,hehe…dapet -64 ….perlu anda ingat..untuk hasil yang memuaskan sebaiknya jumper jgn sampai loss,tidak perlu jumpernya di putar kuat2 ke pigtail MMCX nya…sedikit direnggangkan ,kemudian di balut dengan 3M rubber,hasil scan seperti gambar di bawah ini:

--Dengan tingkat Loss yang rendah dan Interfensi juga rendah,Point to Point yang akurat,sensitifitas yang tinggi,maka untuk 30 KM dapat throughput yang sangat memuaskan,seperti gambar di bawah ini:

--Tidak perlu Power besar besar,cukup dengan :
1.Tingkat Loss yang rendah,periksa jumper
2.Sensifity yang tinggi,Mini PCI yang bagus
3.Tingkat interfensi yang rendah,Band 5.8 Ghz
4.Point to Point yang akurat,gunakan GPS

--Selamat Mencoba--